CERITA SUKSES START UP YANG BERNAMA INSTAGRAM
Siapa yang tidak kenal Instagram? Sebagian besar smartphone yang ada di
Indonesia pasti ada aplikasi Instagram. Tapi mungkin tak banyak yang tahu
bagaimana Instagram bisa sesukses sekarang ini. Artikel ini akan menyajikan sekilas
cerita sukses Instagram.
Sukses Instagram tidak bisa dipisahkan dengan foundernya, Kevin Systrom.
Siapa Kevin Systrom ini? Sebelum meluncurkan Instagram, jalan berliku sudah
dilalui Kevin. Kevin lulus dari Stanford University jurusan Management Science
& Engineering pada tahun 2006. Kevin mulai mengenal seluk beluk dunia start
up ketika magang di Odeo yang kemudian berubah menjadi Twitter. Kemudian Kevin
bekerja di Google selama dua tahun dengan proyek-proyek yang cukup prestisius seperti
Gmail, Google Reader dan tergabung dalam tim Corporate Development. Pengalaman
magang dan bekerja di industri papan atas ini, membuat Kevin matang tertempa.
Dia menjadi terobsesi untuk mengembangkan sebuah start up.
Sejak awal, Kevin sangat keranjingan dengan fotografi. Bahkan hampir
setiap Natal Kevin mendapatkan hadiah kamera dan segala macam aksesorisnya.
Semua orang terdekat tahu betapa Kevin sangat keranjingan dengan segala hal
yang berkaitan dengan fotografi. Hingga suatu hari Kevin mendapatkan hadiah
berupa kamera lawas jenis Holga yang menghasilkan foto retro. Hal ini membuat
Kevin sangat terpesona dan ini kelak akan mempengaruhi format Instagram di
kemudian hari.
Setelah dua tahun di Google, Kevin melanjutkan karirnya di Nextstop
sebagai tenaga pemasaran. Walau bukan sebagai engineer, di malam hari setelah
bekerja, Kevin sibuk melakukan banyak hal yang berkaitan dengan engineering. Di
situlah Kevin menuangkan ide-ide sederhana sekaligus belajar bagaimana membuat
program walaupun Kevin tidak mempunyai latarbelakang pendidikan mengenai hal
itu. Saat itu Kevin tertarik untuk mengkombinasikan FourSquare (yang bisa
check-in) dengan Mafia Wars. Nama Burbn dipilih untuk aplikasi ini.
Kevin kemudian bekerja keras membangun prototipe Burbn dan kemudian
menyerahkan ke teman-temannya. Hasilnya, teman-teman Kevin tidak tertarik
dengan prototipe tersebut. Melihat reaksi mereka, Kevin tidak berputus asa dan
kemudian menghabiskan setiap akhir pekan dan malam hari untuk menyempurnakan
prototipe Burbn ini.
![]() |
Tampilan aplikasi Burbn |
Hasilnya pun tak sia-sia. Perusahaan investasi teknologi Baseline
Ventures dan Andreessen Horowitz menyatakan siap mendanai Burbn senilai 500
ribu dolar. Setelah meeting pertama, Kevin langsung memutuskan keluar dari
Nextstop dan akan fokus ke Burbn. Dan inilah saatnya Kevin membentuk tim.
PERTEMUAN DENGAN MIKE KRIEGER
Kalau sudah jodoh memang tak kemana. Tak lama setelah mendapatkan
investasi, Kevin bertemu ‘jodoh bisnis’nya, yaitu Mike Krueger. Mike ini adalah
adik kelas dari almamater yang sama. Di Stanford mempelajari Symbolic Systems
dengan fokus pada Human-Computer Interaction, dan semasa kuliah Mike pernah
magang di Microsoft untuk tim Power Point serta Foxmarks (sekarang Xmarks) sebagai
software developer.
![]() |
Kevin Systrom dan Mike Krieger, pendiri Instagram |
Keduanya kemudian menghabiskan satu minggu dengan kerja yang sangat
keras, membangun Burbn menjadi aplikasi yang fokus dengan foto mobile. Namun
ini penuh dengan kendala, sehingga akhirnya keduanya pun memutuskan kembali ke
Burbn yang asli. Setelah aplikasi Burbn telah disetujui Apple untuk menjadi
aplikasi iPhone, Kevin justru merasa bahwa aplikasi terlalu banyak fitur yang
tidak terlalu diperlukan.
Setelah diluncurkan, ternyata para user Burbn memang lebih banyak
menggunakan fitur photo sharing dibandingkan fitur lainnya. Melihat hal
tersebut, Kevin dan Mike kemudian secara berani menghilangkan semua fitur Burbn,
hanya menyisakan foto, komentar dan like. Akhirnya yang tersisa dari Burbn
adalah aplikasi photo sharing. Mungkin keberanian ini juga didorong oleh
passion Kevin yang kuat dalam fotografi.
Tak hanya keputusan memotong fitur, mereka berdua kemudian mulai
memikirkan nama baru untuk aplikasi photo sharing ini. Mereka menginginkan nama
yang mudah dieja dan tidak pasaran. Butuh waktu satu minggu untuk akhirnya
menemukan nama Instagram, yang merupakan kombinasi dari kata INSTANT dan
TELEGRAM. Nama ini dianggap jauh lebih familiar dan berbau kamera daripada nama
Burbn.
Post a Comment