HARLEY DAVIDSON YANG GAGAL MACHO
Mungkin Anda akan protes dengan judul provokatif di atas.Tapi,
paling tidak, judul di atas benar untuk persepsi yang terbangun di benak saya.
Harley Davidson gagal membuat kesan macho di kepala saya.
Bukankah Harley Davidson terlihat gagah? Benar, motor itu
sangat macho. Gak ada yang salah dengan desain atau mesin motor tersebut. Hanya
saja ada yang salah dengan persepsi motor tersebut di Indonesia.
Di Indonesia, aku melihat Harley Davidson mempunyai persepsi
“tua, kaya dan mapan”. Bukan image “freedom, young and dangerous” yang selama
ini telah ada di US. Mungkin karena aku melihat para rider Harley di Indonesia
yang rata-rata sudah berumur (pasti juga sudah mapan). Harga Harley yang
selangit, bahkan lebih mahal daripada mobil paling populer di Indonesia,
menjadikan Harley hanya bisa dimiliki oleh orang-orang mapan (kaya) saja.
Para pensiunan jenderal, pengusaha sukses, pejabat tinggi atau
selebritis saja yang mampu membelinya. Jadi jangan salahkan kalau image rebel
yang ada di Harley langsung menguap di udara. Maaf, bukan aku menganggap mereka
para ridernya tidak macho atau rebel, tapi aku melihat mereka adalah
orang-orang yang berkuasa (minimal ber-uang), orang-orang yang sangat taat sama
aturan. Dan itu kebalikannya dari arti kata rebel itu sendiri, not rockstar
enough!
Bagiku, Vespa jauh lebih rebel. It’s the real Rockstar! Tak
mau menurut aturan, hidup menggelandang, dan yang jelas, mereka bukan bagian
dari kekuasaan. Kata Superman is Dead, muda dan berbahaya. Itu baru rebel. Jadi
kesimpulannya, mari beli Vespa, bukan Harley, huahaha…
Post a Comment