Komunikasi Gerilya Terbaik Tahun 2013
Hari terakhir di tahun 2013, aku terpikir ada sebuah campaign terbaik yang fenomenanya muncul di tahun ini. Maaf, campaign ini sudah pasti tidak akan mendapatkan award di ajang penghargaan iklan manapun, tapi menurutku ini adalah campaign paling cerdas yang muncul di tahun ini.
.jpg)
Bukan campaign sok cerdas yang bikin dahi mengernyit Pak Tarjo sang tukang becak. Ini adalah campaign yang beneran cerdas, bahkan saking cerdasnya campaign ini bisa dipahami oleh semua kalangan dan menciptakan dampak luarbiasa di masyarakat secara nyata. Sebuah campaign yang berkontribusi dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah campaign gerilya, yang saya yakin, Anda pun pasti akan tergelitik membaca stikernya walaupun mungkin saja Anda tak setuju dengan isinya.
Headline "Piye kabare, Le? Isih penak jamanku, to?" dipadu dengan foto Soeharto yang tersenyum dan melambaikan tangan, banyak tertempel di belakang truk atau pick-up. Entah campaign ini "success by accident" atau "success by design", yang jelas campaign ini sukses berat dan memungkinkan loyalis Soeharto bisa kembali berpolitik di tahun 2014 ini.
Hanya dengan modal headline cerdas ini, campaign ini kemudian menjadi snow ball yang menggelinding makin besar. Seiring waktu, headline yang aslinya berbahasa Jawa ini kemudian muncul dalam berbagai bahasa. Bahkan sudah mulai ada plesetannya (misalnya versi Alex Fergusson yang telah meninggalkan Manchester United).
Walaupun saya bukan pengagum Soeharto, tapi harus saya akui, campaign ini luarbiasa cerdas yang bisa berdampak banyak dalam dunia politik di Indonesia pada pemilu mendatang. Kita lihat saja nanti...
Silahkan copas, say hello, komen, mengkritik bahkan mencela tanpa pemberitahuan pada saya. Monggo...
Nah, ini berbagai plesetannya...
.jpg)
Headline "Piye kabare, Le? Isih penak jamanku, to?" dipadu dengan foto Soeharto yang tersenyum dan melambaikan tangan, banyak tertempel di belakang truk atau pick-up. Entah campaign ini "success by accident" atau "success by design", yang jelas campaign ini sukses berat dan memungkinkan loyalis Soeharto bisa kembali berpolitik di tahun 2014 ini.
Hanya dengan modal headline cerdas ini, campaign ini kemudian menjadi snow ball yang menggelinding makin besar. Seiring waktu, headline yang aslinya berbahasa Jawa ini kemudian muncul dalam berbagai bahasa. Bahkan sudah mulai ada plesetannya (misalnya versi Alex Fergusson yang telah meninggalkan Manchester United).
Walaupun saya bukan pengagum Soeharto, tapi harus saya akui, campaign ini luarbiasa cerdas yang bisa berdampak banyak dalam dunia politik di Indonesia pada pemilu mendatang. Kita lihat saja nanti...
Silahkan copas, say hello, komen, mengkritik bahkan mencela tanpa pemberitahuan pada saya. Monggo...
Ini yang berusaha meng-counter-nya...
Nah, ini berbagai plesetannya...
Ra trimo petrus, nuklir ben modar kabeh...wkwkkk...
Sejak kapan Foke bisa boso Jowo?? hadeew....
Iki malah luwih absurd...
Wkwkkkk... ra koment, wedi bro....
Lha iki malah dadi spanduke warung..weleh..weleh...
Iki sing paling koplak! Wkwkkkk....
.jpg)
Post a Comment